Twitter

Saturday, July 28, 2012

Sekata dan serasa

Rasa membentuk kata,
Dimana kata dapat merangkai prosa.
Aku lebih memilih goresan tinta atau pena,
Daripada menyerahkannya pada bicara.
Tidak semua individu akan sama,
Tentang apa dan mengapa yang kurasa.
Oleh karena itu, aku memilih pena.
Dan bukan kepada manusia,
Melainkan dunia maya.

Kadang tercipta sebuah cerita,
Tentang angan yang tak sanggup dipenuhi dunia nyata.
Cerita dimana akulah penciptanya,
Dan bebas memulainya dari mana hingga bagaimana akhirnya.
Disitulah kebahagiaannya.
Oleh karena itu, aku memilih tinta.
Untuk menciptakan sebuah dunia,
Yang sesuai dengan cita-cita.

Seringkali itu malah menjadikanku lebih dewasa,
Dibandingkan dengan berkata kepada manusia,
Dan memperdebatkan tentang hal yang belum tentu dibela.
Atau harapan pembenaran yang tidak pernah ada.
Oleh karena itu, aku tidak memilih bicara.
Karena belum tentu semua sekata,
Apalagi serasa.