Twitter

Tuesday, April 6, 2010

Insomnia

Lampu kota sudah padam, sudut - sudut kota semakin temaram
Berat mata yang diharapkan tak juga kunjung datang

Pintu - pintu terkunci rapat, detak jarum jam berlalu cepat
Bekerja hingga larut demi mengejar target yang sudah tenggat

Suara sudah semakin parau, padanan rambut jelas sangat kacau
Terpaku dalam satu ruang ditemani wangi kopi hangat dalam cangkir hijau

Sejenak mengingatMU, tentang obrolan singkat kita di hari itu
Masih terpampang disampingku wajahmu dalam sebuah majalah terbitan ter-Baru

Masih menulis, masih berfikir, masih terjaga, masih belum juga berat mata
Kini menjadi rutinitas baruku semenjak skripsi menjadi teman setelah senja

Do'a dan harapan terus terucap seiring usaha yang tiada kenal putus
Dengan bayangan semua ini akan berarti dan menjadi memori khusus

Mulai terasa berat mata, setelah menjelang saat normal waktunya buka mata
Menikmati waktu singkat sebelum akhirnya panggilan sholat bersuara

Dan seperti sudah diperkirakan sebelumnya,
Esok malam tidak akan jauh berbeda, masih akan sama, masih INSOMNIA!!