Twitter

Saturday, December 31, 2011

Goodbye, 2011!

Entah gimana menurut lo, tapi menurut gue tahun 2011 berjalan dengan sangat cepat!
Setelah apa yang gue alami di tahun 2009 dan 2010 dengan semua masalah berat yang gue hadapi, 2011 menjadi kado tersendiri dengan setiap kisahnya.
Banyak hal baik terjadi di 2011 buat gue.
ProjectHati sukses dengan semua project-nya, D'Nasty punya 2 lagu yang siap edar dan manggung di akhir tahun, gue lulus kuliah dan wisuda, liburan seru sekeluarga, punya banyak cerita dan saat-saat seru bareng Paskibra, dan gak ada masalah percintaan (mungkin karena gue sibuk kerja dan lain-lain, hehe)..
Sayang harus berlalu dengan sangat cepat.
Gue berharap 2012 akan jauh lebih baik, amiiinn..
Terimakasih 2011, selamat tinggal.. : )

Wednesday, November 30, 2011

Merelakanmu

berjuta rasa bergemuruh di dalam hatiku,
beraneka mimpi berjibaku di dalam pikiranku,
namun mungkin memang harus merelakanmu..

Monday, October 10, 2011

19.13

Mencintai lo..
Perasaan paling aneh yang pernah gue rasain dalam hidup gue..
Disaat bersamaan gue ngerasa begitu bersemangat dan bahagia ada di deket lo tapi sekaligus juga gue ngerasa takut dan sedih..
Gue udah lama gak ngerasa sejatuh cinta ini sama seseorang, dan entah kenapa sekarang cuma lo yang bisa..
Seketika gue jadi "hantu" yang mencintai lo dari deket tapi lo gak tau..
BODOH!
Tapi mungkin itulah jatuh cinta, hati kita akan mengalahkan segalanya termasuk logika..
Kenapa harus disaat lo udah ada pemiliknya?
Yaa Tuhaan, apa semua ini mungkin?
Gue berjalan dalam sebuah lorong gelap yang entah bagaimana ujung ceritanya..
Entahlah, gue hanya ingin terus menjadi bodoh..

Sunday, October 2, 2011

Do'a dan langkahku

Ya Tuhan, ada apa dengan setiap pijakan hidupku..
Aku percaya bahwa ENGKAU yang paling mengetahui apa yang terbaik untukku..
Aku yakin, semua yang terjadi adalah suratanMU dan seharusnya begitu..
Mungkin bukan waktu lalu, kemarin, hari ini, atau esok akan kau tunjukkan kepadaku..
Mungkin bukan dengan jalan yang mudah dan tidak ber-pilu..
Mungkin memang harus spesial karena ini untukku..
Aku akan pasrah menunggu..
Pasti di suatu tempat dan di suatu waktu telah ENGKAU siapkan pendampingku..
Meski dengan jalan berliku..
Meski seperti ini yang berlaku..
KAU ambil dahulu satu untuk bahagia disampingMU..
KAU tunjuk kemudian satu yang lain untuk bersanding di pelaminan dengan yang bukan aku..
KAU buat ragu hati ini dengan yang lalu..
KAU berikan sementara satu lagi yang kemudian menalu..
KAU yakinkan aku untuk menunggu..
Mungkin setelah itu baru akan kutemukan di ujung lorong itu..
Tapi tak apa, karena aku masih dengan langkahku..
Dengan senyumku..
Dengan mimpiku..
Dengan keyakinanku..
Dengan cintaku..
Dengan menunggumu..

Wednesday, September 21, 2011

Andai Dia Tahu (Bagian 3 - Perpisahan)

Malam itu pun berakhir.
Andra membawakan 8 buah lagu, yaitu Andai Dia Tahu (Kahitna), Senandung Rindu (Tohpati), Never Knew I Needed (Ne-Yo), To Be With You (Mr. Big), Ku Menunggu (Rossa), Aku Ingin Dia (Legna), You (Switchfoot), dan Someday (John Legend).
Tanpa disadari, Andra dan Dara tidak berhenti saling menatap ketika Andra membawakan lagu-lagu tersebut. Dara terlihat sangat menikmatinya, ia sesekali tersenyum di tengah-tengah lagu dan ikut menyanyikan liriknya.

Cafe sudah mulai sepi, hanya menyisakan Andra, Dara, Ayu, Aldy dan para pramusaji yang sedang membersihkan ruangan. Ayu dan Aldy asyik berpacaran tanpa mempedulikan Andra dan Dara.
"Gimana tadi suka nggak lagunya?", Andra membuka percakapan.
"Suka kok, asik-asik lagunya..", tiba-tiba Dara terhenti dan teringat sesuatu, "Eh iya buat siapa tuh lagunya? Ciiiieeee gebetan lo ya? Yang mana sih orangnya, kok gue nggak dikenalin? Gitu ya sekarang rahasia-rahasian nggak cerita ke gue.. Oh iya terus apa-apaan tuh kok gue nggak dikasih tahu besok lo mau ke Jepang!!", Dara menyerang Andra bertubi-tubi. Andra hanya tersenyum sambil berkata dalam hatinya, "Sebentar lagi juga kamu tahu kok kalau orang itu adalah kamu".

Belum sempat Andra menjawab, tiba-tiba ujung mata Dara menangkap sesuatu dan menarik kedua matanya untuk melirik kearah tersebut. Dara sedikit terkejut dan bercampur rasa bimbang ketika menyadari ada tulisan "Soulmate" tertempel di punggung sebuah bangku di dalam ruangan cafe itu, dan bangku itu adalah miliknya.

"Jadi? Apa orang itu gue? Andra suka sama gue? Yang tadi dia maksud soulmate itu gue? Pantes aja dari tadi semua orang ngeliat kearah gue.. tapiii kok bisaaa..?", banyak pertanyaan muncul di benak Dara yang entah kenapa tertahan dan sulit untuk ia keluarkan lewat mulutnya.

"Nih buat lo..",
Andra memberikan sebuah kotak berwarna biru dengan balutan ukiran dan pita yang indah kepada Dara.
"Apa nih?", tanya Dara.
"Nanti aja ya bukanya dirumah", pinta Andra.
"Pasti lo mau ngerjain gue ya? Ah nggak mau ah..", Dara curiga.
"Hahaha ya nggaklah, anggap aja itu jawaban dari setiap tanya di hati lo dan ungkapan perasaan gue yang paling jujur ke lo..", jawab Andra dengan halus.
"Hmmm.. Okee deh, makasi yaa..", Dara seolah kehilangan pilihan jawaban lainnya.

Mereka berpisah, Dara dan Ayu pulang bersama sementara Andra mengikuti Aldy pulang kerumahnya dan menginap disana. Sebelum pergi Andra memandangi sosok Dara yang berjalan menjauhinya, meratapi setiap langkahnya dan mencoba menguatkan dirinya karena sosok indah itu tidak akan ia temui dalam waktu yang cukup lama.
"Aku pasti akan sangat merindukanmu", bisik Andra kepada dirinya sendiri sambil menatap Dara yang sudah semakin jauh.
Selama diperjalanan, Dara terdiam. Banyak hal berkecambuk di dalam hati dan pikirannya. Ia duduk sambil memangku kotak pemberian Andra tadi dan kemudian menatapnya. Raut wajahnya gelisah dan tidak sabar untuk mengetahui isi kotak tersebut.



Pukul 00:00,
Andra sedang berbaring di kamar tamu di rumah Aldy dan tidak bisa tidur karena memikirkan Dara. Ia terus menatap ponselnya, berharap ada telepon, SMS, BBM atau bahkan mention di twitter dari Dara. Tidak ada tanda satu pun darinya. Entah dia sudah membuka kotak itu atau belum, atau mungkin isi kotak itu malah membuat Dara marah dan tidak peduli lagi kepada Andra. Entahlah, terlalu banyak kemungkinan dan tebakan di kepala Andra.


Pukul 04:00,
Di tempat lain, di kamar yang penuh dengan nuansa putih dan memiliki wangi pengharum ruangan yang khas, Dara sedang tertidur pulas. Sepertinya ia sangat kelelahan dan lupa untuk membuka kotak pemberian Andra yang tergeletak di meja kecil di samping tempat tidurnya.

"Daraaaaaa.. ayoo bangun, katanya kamu mau puasa.. sudah jam 4 ini, nanti keburu subuh..", Ibunya Dara membangunkan anak bungsunya yang sedang tertidur pulas sambil menggoyangkan tubuh anaknya itu agar segera bangun.
"Iya maa ini Dara udah bangun kok.. jam berapa sih sekarang ma?", Dara menjawab dengan suara serak sambil mengusap kedua matanya.
"Jam 4.. ayo bangun, mama tunggu di bawah ya, sudah mama siapkan makanannya buat kamu sahur", balas ibunya sambil berjalan keluar kamar.
Tiba-tiba Dara teringat sesuatu dan matanya langsung terbuka lebar melihat kearah jam.
"Ya ampun gue ketiduran, gue belum liat kotak dari Andra!!", Dara berbicara kepada dirinya sendiri dan segera mengambil kotak disampingnya.

Tanpa pikir panjang, Dara langsung membuka kotak tersebut dan mengeluarkan isinya satu per satu dengan perlahan dan mencernanya dalam pikiran juga hatinya. Ada sebuah buku tulis tua yang berisi semua cerita dan rangkaian kata yang Andra buat tentang perasaannya untuk Dara. Rangkaian kata-kata tersebut memang sering ia lihat di blog-nya Andra, tapi ia baru tahu sekarang kalau semua itu untuk dirinya. Rangkaian kata-kata tersebut menemani foto-foto Dara yang diambil oleh Andra tanpa sepengetahuannya.

Dara menutup mulutnya, berusaha menahan semua rasa haru dan tekanan halus yang ia rasakan di hatinya. Kemudian ia melihat dua buah CD. CD pertama bertuliskan lagu-lagu tentang perasaan Andra kepada Dara yang sebagian besar sudah dinyanyikan langsung oleh Andra tadi malam di cafe. Penglihatan Dara mulai buram, terganggu oleh gumpalan perasaannya yang mulai mengalir dari kedua matanya sehingga ia harus beberapa kali mengusap setiap butir tetesnya dengan kedua tangannya. CD kedua hanya bertuliskan "Semoga kamu mengerti". Dara bergegas menarik laptop-nya dan memasukkan CD tersebut.

Air mata Dara semakin tidak terbendung. Ia terisak kemudian memeluk laptop-nya. Film berdurasi kurang lebih 30 menit itu berisi tentang video-video candid yang direkam oleh Aldy dan Ayu ketika Andra sedang bersama Dara. Saat mereka berbincang di depan sebuah mesjid setelah sholat maghrib, saat mereka bermain bersama di tepi pantai, saat Andra memberikan sebuah kado di ulang tahun Dara yang sampai saat ini Dara tidak mengetahui itu pemberian Andra, saat Andra mengantarkan makanan kesukaan Dara ke kantor dan rumah Dara, saat mereka sedang karaoke bersama, saat Andra membantu Dara membuatkan yel-yel kantornya, saat mereka tertawa bersama di sebuah jajanan pinggir jalan, dan saat-saat Andra sedang mengagumi Dara tanpa sepengetahuannya.

Pikiran dan perasaan Dara kini kacau dan bercampur aduk.
Dahulu Andra adalah sosok yang ia kagumi namun beberapa kali Andra malah berpacaran dengan teman-teman Dara yang lain. Sekarang Dara mengetahui semuanya. Kekaguman Andra, alasan semua perhatian Andra kepadanya, rasa sayang Andra kepadanya, bahkan kenyataan bahwa Andra begitu mencintainya dan menunggunya.
Dara semakin bingung, entah kenapa hatinya sakit. Apa yang harus ia lakukan, ia tidak kuasa membalas perasaan Andra karena telah menjalin hubungan 4 tahun dengan Rendi.

Dara melihat kearah jam lagi, kali ini ia teringat akan keberangkatan Andra.
"Gue nggak ngerti sama perasaan gue saat ini, gue juga nggak berani ngambil keputusan buru-buru, tapi setidaknya gue harus ketemu Andra sebelum dia pergi, gue harus bilang kalau gue ngerti, kalau gue tahu perasaannya.. kalaupun ternyata gue nggak sanggup ngomong di depan dia, mungkin sebuah pelukan akan cukup menjelaskan semuanya..", pikirnya dalam hati.


Kkkrrriiiiinnnggggg..

Suara ringtone yang begitu nyaring di telinga Ayu langsung membuatnya terbangun.
"Haloo..", jawab Ayu dengan malas.
"Yuu lo tahu nggak Andra berangkat jam berapa? Tanya si Aldy dong!", tanya Dara dengan cepat.
"Hah? Kemaren sih Aldy bilang flight-nya jam 7 pagi..", Ayu masih menjawab dengan nada malas dan setengah sadar.
"Aduh udah jam 6 lagi.. yaudah lo buruan ganti baju ya anterin gue ke bandara, kalau perlu nggak usah mandi!", Dara langsung menutup telepon tanpa menunggu persetujuan dari Ayu dan bersiap-siap untuk pergi.

Rumah Ayu dan Dara saling berhadapan, jadi tidak memerlukan waktu lama untuk mereka bersiap-siap. Ayu sudah berada di mobilnya diantara kedua rumah mereka, dan Dara langsung berlari masuk ke mobil itu. "Ngebut yah yuu.. kita udah telat nih..", pinta Dara.
"Iya, tapi lo juga sambil hubungin Andra biar dia tahu kita dateng dan nungguin..", jawab Ayu sambil menginjak gas mobilnya.
"Udaaah tapi nggak aktif.. yaudah yang penting kita sampe bandara dulu deh..", Dara semakin panik.
Kemudian mereka melaju kencang menuju bandara.


Pukul 6:45,
Pagi itu bandara masih sangat sepi, Andra dan Aldy duduk di depan pintu keberangkatan.
"Aduh handphone gue pake mati segala nih gara-gara semalem gue ketiduran terus lupa nge-charge!", keluh Andra.
"Nih pake punya gue!", Aldy menawarkan ponselnya.
"Thank's ya dy, gue pinjem nelepon bokap nyokap dulu buat kasih kabar", Andra mengambil ponsel Aldy dan menghubungi nomor ibunya.

Aldy menunggu sahabatnya menelepon dan memandangi sekitar sambil beberapa kali menguap karena mengantuk.

"Nih udah dy, thank's yaa..", Andra mengembalikan ponsel Aldy.
"Siiippp.. eh nggak mau sekalian nelepon Dara?", Aldy menawarkan sambil tersenyum.
"Hmmm nggak usah deh, kayaknya dia marah sama gue gara-gara kotak yang gue kasih.. buktinya sampe sekarang dia nggak bilang apa-apa.. tapi gue lega kok dia udah tahu tentang perasaan gue..", jawab Andra dengan nada sedikit pasrah.
"Oooh.. ya udah kalau gitu", Aldy menerima penjelasan Andra dan menaruh kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

Andra memutar kepalanya, menyisir setiap sudut bandara.
Bohong kalau ia tidak mengharapkan kedatangan Dara untuk melepasnya pergi, tapi sepertinya percuma terus berharap.

Panggilan untuk penumpang penerbangan ke Jepang pun sudah terdengar lewat pengeras suara bandara.
"Oke gue cabut ya dy.. baik-baik lo disini selama nggak ada gue, hehe..", pesan Andra kepada sahabatnya.
"Haha.. tenang aja sob! lo juga baik-baik ya disana.. jangan sampe betah, nanti bisa-bisa lo kecantol sama cewek Jepang terus males pulang, hahaha..", balas Aldy sambil bercanda.
Keduanya saling tertawa, bersalaman dan berpelukan tanda perpisahan.

Andra berjalan menjauh, mendekati pintu dan melewati tempat pemeriksaan.
Ia sempat menghentikan langkahnya sejenak, menoleh ke belakang dan memberikan sedikit lagi kesempatan bagi harapannya tadi untuk melihat orang yang ia cintai. Kemudian ia menyerah, melambai kearah Aldy dan melanjutkan langkahnya.

"Dara, aku udah ikhlasin semuanya.. maaf kalau cara aku salah dan buat kamu marah.. semoga kamu bahagia sama Rendi.. aku akan fokus mengejar mimpiku dan aku akan keluar untuk menatap bintang setiap aku merindukanmu.. sampai jumpa Dara, jaga dirimu..", Andra berucap dalam hati sambil memasuki pintu pesawat.


Pukul 7:15.
"Aldyyyyyy..", dari kejauhan terdengar suara teriakan memanggil namanya. Aldy langsung menengok ke belakang dan melihat dua orang cewek berlari tergesa-gesa kearahnya.
"Hhhh.. hhhh.. dy.. Andra mana dy??", Dara bertanya sambil terengah-engah dan tertunduk menopang tubuhnya di kedua lututnya.
"Daraa.. Ayu..", Aldy keheranan melihat mereka berdua. "Andra udah naik ke pesawat..", lanjut Aldy dengan nada menyesal dan menunjuk kearah sebuah pesawat yang sedang bergerak menuju landasan pacu.

Dara menegakkan tubuhnya, mengatur nafasnya, mendorong tubuhnya yang mulai terasa berat menghadap kearah pesawat tersebut. Ia melangkah perlahan dan gontai. Entah kenapa hatinya pilu, matanya kian binar dan berkaca-kaca. Tatapannya kosong dan meratapi setiap pergerakan pesawat yang membawa pencintanya itu pergi kian menjauh.

"Aku cuma mau kamu tahu kalau aku ngerti.. kalau aku berterima kasih atas semua cintamu.. maaf kalau aku belum bisa bales ke kamu.. mungkin bukan saat ini.. tapi kalau nanti kesempatan itu datang, aku ingin kamu tetap sama.. karena aku akan berlari untuk memelukmu.. dan selebihnya kamu akan tahu tentang perasaanku.. cuma itu.. seandainya saja kamu tahu..", Dara membiarkan hatinya berbicara dan terduduk lemas, kemudian menangis dipelukan kedua sahabatnya.


Hari itu terasa lebih sendu dari biasanya..

Tuesday, September 20, 2011

Andai Dia Tahu (Bagian 2 - Pertunjukan)

Andra tiba di depan sebuah cafe kecil di daerah Jakarta Selatan.
Tempat ini sudah tidak asing lagi baginya, Andra sudah mengenal cafe ini semenjak ia duduk di bangku SMA dan sering beberapa kali mengisi acara dan tampil di cafe tersebut baik bernyanyi solo atau pun bersama band-nya. Bahkan reuni SD, SMP, dan SMA sekolah Andra selalu diadakan di cafe itu dalam dua tahun terakhir, hanya saja Dara tidak pernah datang.
Malam ini Andra sudah meminta bantuan teman-temannya terutama Ayu dan Aldy untuk membuat Dara datang ke cafe itu menyaksikan penampilannya. Kali ini ia berhasil, dan memang harus berhasil karena ini akan menjadi pertama dan terakhir kali Dara melihat Andra diatas panggung sebelum keesokan harinya ia akan berangkat ke Jepang untuk melanjutkan pendidikannya.

Andra turun dari mobil sedan sport hitam kesayangannya, kemudian pandangannya tertuju kepada satu titik. Titik yang seketika mengukir senyuman di wajahnya, titik yang akan menjadikan malam terakhirnya di Indonesia menjadi lebih indah dan sempurna, titik yang mampu membuat degup jantungnya memompa dua kali lebih cepat, titik yang menyerupai bintang di langit karena hanya bisa ia pandangi dan kagumi tanpa sanggup ia miliki.

Tanpa ia sadari, kakinya bergerak perlahan membawanya mendekati sosok indah itu.
"Haaii..", seketika Andra tersadar oleh sapaan manis itu.
"Ehh..hhaa..hhaaloo Daraa..", Andra menjawab terbata sambil tersenyum memandang wajah pujaan hatinya itu.
"Lo knp? Gugup ya mau manggung? Bukannya lo udah biasa?", tanya Dara dengan lugu memecah suasana canggung itu.
"Hah? Hahaha nggak kok.. eh iya sih dikit.. lo juga baru dateng ya? Langsung masuk yuk..", jawab Andra dengan sangat cepat.

Kkkkrrriiiiiiinnnnggg..

Obrolan mereka tertahan oleh suara dering ponsel mereka yang ternyata berbunyi disaat yang bersamaan. Keduanya lalu saling tatap dan tertawa.
"Haha kok bisa bareng ya? Gue angkat dulu ya..", ucap Dara.
"Okee gue juga", balas Andra.

"Halo sayang, iya aku lagi di cafe nonton temen aku manggung..... hmmm, oke kamu juga take care ya, bye..", suara mesra Dara dengan seseorang di telepon itu mengusik telinga Andra dan entah bagaimana memberi tusukan kecil di hatinya.
Ya, Dara memang telah mempunyai pacar dan telah menjalin hubungan selama 4 tahun lebih, itulah yang membuat Andra menyesal karena telat memahami perasaan cintanya kepada Dara dan kini ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Mereka menutup telepon di waktu yang bersamaan.
"Siapa?", Andra spontan bertanya soal penelepon Dara tadi seolah-olah tidak tahu tapi sambil mencaci maki dirinya sendiri karena pertanyaan bodohnya itu.
"Oh biasalah, cowok gue..", jawab Dara singkat.
Andra tidak mau berlama-lama disitu dan tertahan pada obrolan tentang pacarnya Dara itu, kemudian ia langsung membawa Dara dan Ayu yang dari tadi berdiri disamping mereka untuk segera masuk.

Memasuki cafe tersebut, Dara menyapu pandangannya ke seluruh ruangan yang ternyata sudah dipenuhi pengunjung dan teman-teman mereka yang lain. Sejenak Dara merasa gugup, seluruh mata tertuju kepadanya seolah-olah dialah bintang pertunjukan yang sudah ditunggu-tunggu pada malam ini. Dara langsung menatap Andra dengan tatapan dalam seolah meminta perlindungan, tentu saja Andra tidak tahan menghadapinya. Ia langsung mengalihkan pandangannya sebelum hasratnya untuk memeluk wanita itu tak terbendung.

"Lo sama Ayu cari tempat duduk ya, gue mau ke backstage nemuin Aldy buat siap-siap", Andra mempersilahkan Dara dan memberikan kode berupa kedipan mata kepada Ayu.
"Duduk disana aja yuk, tuh ada yang kosong!", tunjuk Ayu pada sebuah meja kosong di tengah ruangan yang menghadap tepat ke panggung.
Dara mengangguk setuju dan mengikuti Ayu karena memang tidak ada tempat kosong lainnya.

Dibelakang panggung Andra bertemu dengan Aldy.
"Semua udah siap dy? Gitar gue? Tulisan yang gue suruh? Song list? Air minum gue?", Andra mendadak panik dan menghujani Aldy dengan segudang pertanyaan.
"Udah, udah, udah.. lo tenang aja semuanya udah beres kok, percaya sama gue! Fokus aja sama penampilan lo biar Dara suka, hehe..", jawab Aldy menenangkan sahabatnya.
Andra dan Aldy memang sudah lama bersahabat, semenjak mereka duduk di bangku TK hingga saat ini, jadi wajar kalau Aldy tahu semua kebutuhan sahabatnya itu. Dan Aldy sudah satu tahun berpacaran dengan Ayu.
"Thank's ya dy, lo emang the best!", puji Andra.
Aldy membalas dengan senyum dan pelukan untuk sahabatnya.



Show time!,
Aldy naik keatas panggung untuk mendapat perhatian dari semua pengunjung yang datang. Seketika semua suara yang ada di ruangan itu meredup dan pandangan mereka fokus keatas panggung.
Aldy menyapa semua yang datang dan membuka acara, "Selamat malam semuanya, terima kasih atas kedatangannya.. malam ini akan menjadi malam yang spesial karena kami menjadikan malam ini sebagai farewell party untuk teman kami Andra yang besok akan pergi ke Jepang untuk sekolah S2-nya".
Deg! Dara terkejut dan tersedak oleh minumannya.
"Apa nih? Kok gue nggak tahu?", bisik Dara kepada Ayu dibalik suara gemuruh pengunjung yang berteriak heboh dan bertepuk tangan.
Ayu hanya menggelengkan kepalanya berpura-pura tidak tahu. Andra sengaja meminta Aldy dan Ayu untuk tidak memberitahu Dara.
Dara masih tidak percaya dan bertanya-tanya di dalam dirinya, "Kok bisa? Sampe kapan? Dan anehnya, kenapa gue nggak dikasih tahu? Pokoknya nanti Andra harus jelasin ke gue!".

"Malam ini kalian bebas nikmatin semua makanan dan minuman sepuasnya! ditraktir sama Andra!! dan Andra akan menyanyikan beberapa buah lagu untuk seseorang.. langsung aja ya kita sambut, Andraaa!!!", lanjut Aldy dengan semakin bersemangat dan dibalas oleh teriakan heboh dan tepuk tangan penonton.

Andra naik ke panggung, matanya langsung menatap kearah Dara dan tersenyum. Dara masih diselimuti rasa penasaran dan tidak percaya. Andra duduk di depan mic dan sudah memegang gitarnya.
Sebelum mulai bernyanyi ia berkata, "Selamat malam semuanya, seperti yang kalian denger dari sahabat gue Aldy, gue akan membawakan beberapa lagu.. tapi kali ini beda dari biasanya, malam ini gue cuma akan menyanyikan beberapa lagu khusus tentang perasaan gue kepada seseorang, soulmate gue.. dan dia ada ditengah-tengah kalian.. selamat menikmati!".

Dara masih tidak mengerti dan menggerutu di dalam hatinya, "Tadi dia mau pergi ke Jepang nggak bilang-bilang, sekarang dia punya gebetan dan dibawa kesini juga nggak cerita-cerita.. maunya apa sih?".

Lagi-lagi entah kenapa Dara merasa risih dan tidak nyaman karena perasaan aneh yang ia rasakan, seolah-olah semua orang di ruangan itu memandangnya dan tersenyum kepadanya. Tapi akhirnya Dara memutuskan untuk menunda semua kekesalannya kepada Andra dan membuang semua kecurigaannya kepada semua orang di ruangan itu. Ia lebih memilih untuk menikmati penampilan Andra. Untuk saat ini, itu lebih membuatnya tenang dan nyaman.

Sunday, September 18, 2011

Andai Dia Tahu (Bagian 1 - Persiapan)

Jakarta, September 2011..

"Daraaaaa.. ayo dong cepetaaannn!!", teriak Ayu yang memanggil sahabatnya dari ruang tamu.
Suara Ayu yang melengking terdengar sampai ke lantai dua tempat Dara sedang merias diri di kamarnya. Dara bukan tipe cewek yang suka menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdandan ketika mau pergi, apalagi hanya untuk jalan-jalan bersama teman-temannya. Tapi entah kenapa hari ini ada yang berbeda, bukan pada diri seorang Dara tetapi lebih kepada perasaannya.

Dara tetap cantik seperti biasanya dengan rambut panjang yang terurai, hanya saja perasaannya yang dari tadi pagi tidak menentu. Berdegup kencang dan seperti orang yang sedang panik dengan keringat yang terus membasahi keningnya dan sulit untuk duduk atau berdiam diri sejenak. Jangan tanyakan kenapa, karena ia akan menjawab tidak tahu.

Yang ia tahu hanyalah perasaannya mendadak jadi aneh ketika Ayu mengajaknya ke sebuah cafe pada hari ini, Sabtu tanggal 17 September 2011 untuk menyaksikan Andra tampil di cafe tersebut.
Andra adalah teman seangkatan Dara semenjak SD. Mereka satu sekolah hingga keduanya lulus SMA dan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pilihan masing-masing, walaupun sebenarnya mereka sama-sama kuliah di jurusan Ekonomi dan kini sama-sama telah mendapatkan gelar SE dari almamater mereka masing-masing.

Akhirnya Dara muncul di ruang tamu.
Ia melihat kearah sahabatnya yang sudah menunggu hampir satu jam dan mulai memasang raut muka bosan.
"Gue udah oke belom sih?", tanya Dara polos.
"Yaaelaahh Daaarrr.. lo mah nggak usah diapa-apain juga udah cantik! lagian juga Andra suka lo yang apa adanya!", uups!! Ayu keceplosan! ia langsung sadar dan menutup mulutnya.
Dara langsung mengerutkan dahinya, tanda bahwa ia menangkap sesuatu dari tingkah aneh sahabatnya dan mencoba mencerna perkataan Ayu tadi. Untungnya Dara adalah cewek yang kurang peka soal urusan kayak gini dan Ayu yang tahu persis sifat sahabatnya itu segera memperbaiki sikapnya sebelum Dara menyadari arti dari perkataannya tadi.
"Udah ah! yuk kita berangkat.. udah jam 7 malem  nih, setengah jam lagi Andra manggung nanti kita telat!", sahut Ayu sambil mengambil langkah cepat ke mobilnya dan menarik tangan Dara.
"Hhh..bodohnya gue! bisa gawat nih! untung aja Dara nggak nanya yang macem-macem gara-gara gue keceplosan tadi..", Ayu membatin. 




Di saat yang bersamaan, di sebuah rumah dengan design tropis dan bergaya minimalis modern, Andra sedang bersiap-siap untuk penampilannya. Kali ini agak berbeda dengan biasanya, Andra bukan hanya menyiapkan gitar acoustic hitam kesayangannya.

"Den Andra, koper-kopernya sudah bibi masukin ke mobil semua, ada yang perlu bibi bantu lagi den?", tanya bi Minah dengan nada suara lemah yang khas.
Andra menoleh dan tersenyum. "Sudah bi, terima kasih banyak ya..", jawab Andra sopan.

Sejenak bi Minah memandang Andra penuh makna, meresapi keramahan dan senyumannya untuk ia simpan dalam-dalam di benaknya. Kedua bola mata bi Minah mulai berkaca-kaca, sekelebat seluruh bayangan selama 20 tahun ia bekerja di keluarga Padmadinata berputar dalam memorinya yang sudah terbatas menyimpan banyak kenangan karena dimakan usia. Andra menghampiri bi Minah dan memeluknya hangat untuk menenangkan wanita tua yang sudah dianggapnya seperti orang tua kandungnya itu.

Bi Minah genap berusia 60 tahun, bahkan lebih tua dari ayah dan ibu kandung Andra. Pada saat bi Minah berumur 40 tahun, kampung halamannya Tasikmalaya terkena bencana gempa bumi yang menyebabkan ia kehilangan suami dan keempat anaknya yang meninggal karena tertimbun runtuhan rumah mereka sendiri. Kemudian bi Minah diajak tetangganya pergi ke Jakarta untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Oleh majikan tetangganya, bi Minah dikenalkan kepada ibu Dewi yang merupakan ibunya Andra. Kedua orang tua Andra sering disibukkan dengan urusan kantor mereka masing-masing di luar kota, oleh karena itu Andra lebih banyak menghabiskan waktu bersama bi Minah ketimbang dengan ayah ibunya.
Pada saat itu Andra berumur 3 tahun, seumuran dengan almarhum anak bungsu bi Minah, sehingga bi Minah mengasuh dan menyayangi Andra sepenuh hati seperti kepada anak kandungnya sendiri, begitu pun dengan Andra yang menyayangi dan menganggap bi Minah seperti ibunya sendiri. Bahkan tidak jarang Andra curhat ke bi Minah terutama tentang perasaannya.

"Sudah ya bibi jangan nangis.. kalau bibi sedih nanti aku ikut sedih..", ucap Andra menenangkan ibu keduanya itu.
"Tapi 2 tahun kan lama den, kalau den Andra pulang bibi sudah dipanggil sama yang diatas bagaimana?", keluh bi Minah dengan suara terisak-isak.
Ya, Andra memang akan pergi selama 2 tahun ke Jepang untuk mendapatkan gelar Master of Arts in Marketing Management dari Tokyo Business School. Itu merupakan pilihan yang ia pilih dari dua hal yang merupakan cita-citanya, yaitu sekolah S2 di Jepang dan mengabdikan diri untuk masyarakat Indonesia yang kurang mampu khususnya dalam bidang pendidikan. Setelah pemikiran panjang dan berbagai macam perdebatan, akhirnya Andra meyakini bahwa untuk memperjuangkan pendidikan di Indonesia, ia harus membekali dirinya terlebih dahulu dengan pendidikan setinggi-tingginya dan menjadikan negara lain yang memiliki tingkat pendidikan lebih maju sebagai contoh. Jepang adalah pilihannya.

"Ssssttt.. bibi jangan gitu ah ngomongnya, bibi harus ikhlas ngelepas aku pergi, kan untuk kebaikan aku juga.. mendingan bibi jangan pernah berhenti berdoa sama Allah untuk kelancaran aku disana dan semoga kita sama-sama dikasih umur yang panjang biar bisa ketemu lagi", Andra berusaha meyakinkan bi Minah.
Bi Minah mengangguk pelan tanda setuju dan berbisik dengan lirih, "Den Andra juga jaga diri baik-baik ya disana, jangan ketinggalan sholat-nya, jangan telat makan biar nggak sakit".
"Pasti bi!!", jawab Andra dengan tegas dan ceria untuk mencairkan suasana sambil memberi gerakan hormat kepada bi Minah.

"Ya sudah, ayo berangkat den nanti telat manggungnya.. semangat ya den!! kasih persembahan yang bagus untuk bidadarinya den Andra si neng Dara", mendadak suara bi Minah kembali normal.
Andra tertawa kecil melihat kelakuan ibu perinya itu.
"Hahaha si bibi bisa aja.. makasi ya bi.. aku berangkat ya.. bibi nggak usah nunggu aku, kalau ayah sama ibu telepon bilang aja aku nginep dirumah Aldy soalnya besok pagi dia yang nganter aku ke bandara, dah bibi..", Andra bergegas pergi dan mengendarai mobilnya.
Bi Minah menatap punggung pemuda itu berjalan menjauhinya dan kemudian terdiam dengan senyum haru campur bangga sambil menyaksikan lampu belakang mobil Andra yang menghilang di sudut jalan.

Saturday, September 17, 2011

Entahlah

Entahlah adalah dia yang kau pilih daripada aku
Entahlah adalah kamu yang tidak bisa menjadi milikku
Entahlah adalah cita-cita yang ku coba raih dengan keterbatasanku
Entahlah adalah lagu yang menggambarkan setiap langkahku
Entahlah adalah putaran matahari dan bulan tanpa mempedulikanku
Entahlah adalah tawa dan air mata yang silih berganti dan berjibaku

Entahlah adalah mimpi, adalah nyata, adalah rasa, adalah cerita, adalah peran, adalah tujuan..

Ya begitulah, entahlah..

Friday, August 12, 2011

Untukmu

Untuk memberikanmu kado yang kamu tidak tahu itu dari aku, bahkan saat kamu memakainya ketika pergi bersamaku

Untuk mengantarkanmu makanan tanpa nama dengan maksud misterius tapi selalu ketahuan sama kamu

Untuk sekedar duduk bersebelahan di depan mesjid dan sesekali berbicara denganmu karena kamu sedang asik ditelepon dengan orang itu

Untuk lagu yang kita nyanyikan bersama saat karaoke yang tanpa kamu sadari lagu itu tentang hatiku kepadamu

Untuk duduk dan bermain bersama ditepi pantai dengan tanpa kamu sadari aku begitu puas mengagumimu

Untuk setiap cara yang kugunakan agar dapat berbicara denganmu dan mengetahui kabarmu meskipun harus berpura-pura menggunakan BBM temanmu

Untuk saat-saat membuatkanmu yel-yel yang akan kamu gunakan di kantormu dan kamu akan tertidur meninggalkanku karena menungguku yang sedang memikirkan nada dan lirik itu

Untuk setiap sapamu
Untuk setiap senyummu
Untuk setiap tawamu
Untuk setiap ceritamu
Untuk setiap keluhanmu
Untuk setiap mimpimu
Untukmu,
Aku memberikan hatiku.

Friday, August 5, 2011

Ada kamu

Ada hati yang harus ku menangi
Ada jalan yang harus ku lalui
Ada pilihan yang harus ku yakini
Ada kekosongan yang harus ku isi
Ada kisah yang harus ku jalani
Ada kamu yang harus ku miliki

Ada cinta yang harus kau sadari
Ada kasih yang harus kau hadapi
Ada mimpi yang harus kau lengkapi
Ada pria yang harus kau temui
Ada hal yang harus kau mengerti

Ada aku disini.

Tuesday, July 26, 2011

ProjectHati


Akhirnya, keinginan gue untuk bikin project yang satu ini tercapai. Gue sama tim gue menamakan kerjaan kita ini dengan nama "ProjectHati". Kenapa ProjectHati? Project punya arti yang sangat luas yang bisa kita artikan sebagai sebuah pekerjaan atau tindakan. Kenapa harus Project (dalam bahasa Inggris), bukan Proyek (dalam bahasa Indonesia), karena bahasa Inggris adalah bahasa yang universal dan dimengerti secara umum, selain itu Project akan lebih "enak" diucapkan dan ditulis serta bernilai jual dibandingkan dengan Proyek. Lalu kenapa setelah kata Project diikuti oleh kata "Hati"? karena kami beranggapan bahwa setiap pekerjaan atau tindakan atau Project apabila dilakukan dengan "Hati" akan menghasilkan sesuatu yang lebih indah, lebih baik, dan lebih sempurna. Selain itu, kami ingin melalui Project ini kami dapat menyentuh "Hati" kalian dan melekat pada diri kalian sehingga Project kami ini bisa terus berjalan dan bertahan selama-lamanya. Dan kemudian kenapa kata "Hati" ditulis dalam bahasa Indonesia dan tidak ditulis dalam bahasa Inggris menjadi "Heart" seperti Proyek yang ditulis Project? jawabannya mudah, karena kami berasal dari Indonesia dan kami tetap ingin menunjukkan atau menampilkan sisi yang menegaskan bahwa kami yang menciptakan Project ini berasal dari Indonesia. Selain itu, lagi-lagi menurut kami "Hati" akan lebih "enak" diucapkan dibandingkan dengan "Heart" dan secara satu kesatuan "ProjectHati" akan dapat lebih dimengerti oleh target konsumen kita yang merupakan orang Indonesia meskipun tidak menutup kemungkinan untuk memiliki konsumen orang asing.
Singkat kata, Project ini telah berjalan dan menghasilkan beberapa karya. Apa saja yang kita kerjakan? yaitu Photography, Cinematography, Pre-Wedding Photo&Video, Wedding Documentation, Birthday Documentation, Yearbook Organizer, Music Video, Advertising, Design, dan Editing.

Semoga Project ini bisa terus bertahan, berkembang dan menjadi semakin lebih baik kedepannya.

Ingin melihat dan menikmati karya ProjectHati?
Dan jangan lupa follow twitter-nya @projecthati

Have a nice day!

Monday, July 18, 2011

Kamu ceritaku

Kubiarkan kau dengan ceritamu,
Dan aku disini dengan ceritaku,
Meskipun faktanya kamulah ceritaku.
Menatapmu dari sisiku,
Mengagumimu dengan tulusku,
Mencintaimu lewat hatiku.
Ada apa denganmu?
Ada apa dengan ceritamu?
Ada apa denganku?
Ada apa dengan ceritaku?
Aku sangat tidak tau.
Yang pasti hanyalah kamu ceritaku.
Dan aku menunggumu,
Tokoh utama dalam ceritaku,
Di hatiku,
Di hidupku.

Wednesday, June 22, 2011

I want you

I want to see you every day.
I want to wake you up every morning.
I want to pick you up every day when you're finished working.
I want to show you the world.
I want a lot of talk and laugh with you.
I want to grow old with you.
I want to celebrate every birthday with you.
I want you to know there has been me and my heart for you.
I want to be with you.

Wednesday, June 15, 2011

Resiko

"Resiko adalah ketidakpastian dan memiliki kemungkinan menghasilkan kerugian". Kurang lebih itu yang akan kita dapat dari buku atau searching di internet tentang resiko. Tapi disini gue akan berbagi tentang gue dan resiko. Hidup itu adalah resiko. Gue hidup dengan banyak resiko. Setiap langkah yang gue ambil dalam hidup gue, semuanya resiko. Berdampak buruk? nggak selalu, kadang malah resiko tersebut buat gue jadi lebih hebat dan lebih baik. Gue ngambil resiko dengan kuliah di kampus yang sebenernya gue gak tau betul dan gak gue suka, bahkan bidangnya jauh dari apa yang gue mau. Tapi disana gue dapet banyak hal. Jadi anggota Dewan Mahasiswa, jadi Ketua Kombis 2006, punya banyak teman dan sahabat, mengenal dunia Marketing, menambah pengalaman dan keberanian dalam mencoba hal baru, itu semua hal yang TIDAK AKAN PERNAH gue sesali bahkan sangat gue syukuri.
Setelah lulus, gue ngambil resiko dengan gak daftar kerja dan berusaha ngebangun usaha sendiri. Dari hal-hal kecil dan serabutan tapi bisa berbuah hasil yang banyak dan manis. Gue jadi banyak tau tentang banyak hal dan dunia baru kayak percetakan, kepribadian orang, pembuatan pakaian, berkomunikasi, perkembang biakan lele dan manajemen penjualan kambing, dunia pendidikan, dan masih banyak lagi.
Resiko kehilangan orang yang lo cintai, resiko disaat lo sendirian, resiko mempertahankan apa yang mungkin terlihat gak berkembang tapi lo tetep punya keyakinan akan hal itu, seperti sebuah band. Lo gak perlu takut sama resiko, karena lo lahir akibat dari resiko yang diambil sama bokap-nyokap lo untuk hidup bersama dan ngebangun sebuah keluarga. Begitu lo gagal karna ngambil sebuah resiko, jangan terlalu lama larut dalam keterpurukan. Bangkit dan cari resiko lain untuk lo ambil. Kelak, resiko itulah yang akan mensukseskan lo dan membesarkan lo. Dan jangan lupa, semua itu harus didukung oleh keyakinan yang kuat dan percaya bahwa semua udah ada yang ngatur. Dunia ini kayak papan catur, tinggal gimana cara lo jalanin setiap pion-nya karna setiap orang akan memiliki cara yang berbeda.
Ini gue dan resiko gue, gimana dengan lo? :)

Monday, June 13, 2011

BTS Felliosix

Alhamdulillaah satu minggu yang lalu (7 Juni 2011) gue dan tim ArtVertising yang hebat berhasil nyelesein sebuah proyek yang kita masukin dalam kategori "Project Hati". Ada banyak jenis usaha yang kita jalanin di ArtVertising, dan salah satunya adalah "Project Hati" itu tadi. "Project Hati" untuk SMPI Al-Azhar BSD angkatan 16 (Felliosix) ini adalah sebuah BTS (Buku Tahunan Sekolah). Kita semua pasti pernah ngerasain rasanya jadi pelajar, dari TK sampai kuliah, dan mungkin banyak memori atau cerita-cerita yang terjadi dan jadi satu kenangan tersendiri untuk setiap anaknya terutama masa-masa SMP dan SMA, itulah salah satu alasan kita bikin BTS dan memasukkannya dalam kategori "Project Hati". Kita pengen ngerangkum semua cerita itu dalam sebuah media yang bisa tahan lama dan ngingetin kita akan semua memori pada saat kita ngebukanya lagi, yaitu melalui BTS dan Film dokumenter. Untuk Felliosix, kita buatin mereka BTS 20cm x 20cm dengan isi 150 halaman (termasuk Pop-up), bonus Poster FLX, invitation reuni, dan jasa pembuatan DVD (Film dokumenter) hasil rekaman pribadi dari anak-anaknya sendiri. Proyek ini sangat berkesan, alhamdulillaah menurut guru-guru SMPI Al-Azhar BSD, kita berhasil bikin rekor karena bisa bagiin BTS tepat pada waktunya, yaitu saat mereka wisuda. Selain itu, kenapa proyek ini bisa berjalan lancar karena bantuan dari anak-anak Felliosix sendiri yang hebat-hebat. Pada akhirnya, materi yang kita dapat bukanlah yang utama dan bukan sumber terbesar kepuasan dari gue dan tim gue, tapi ada hal lain. Saat mereka terharu melihat isi video, saat mereka tersenyum membuka setiap halaman BTS, saat mereka bercerita tentang isi dari BTS itu, saat kebanggaan mereka muncul dan semakin eratnya hubungan mereka sampai berat untuk berpisah satu sama lain, itu semua lebih membekas di hati dan ingatan gue dan tim gue dan bahkan itulah sumber utama kepuasan kita. Semoga dengan proyek yang kita kerjakan dari hati ini bisa berkenan dan menyentuh hati mereka, karena itulah ini merupakan sebuah "Project Hati" yang tidak ternilai harganya. Terima kasih banyak untuk teman-teman Felliosix atas kesempatan yang kalian berikan dan mohon maaf kalau apa yang kita kasih masih jauh dari sempurna, semoga kalian sukses kedepannya dan mudah-mudahan hati juga lah yang akan mempertemukan kita lagi suatu saat nanti. Semoga acara reuni kalian yang bertepatan sama ulang tahun gue di tahun 2016 bisa benar-benar terlaksana. Amiiinn.. Goodluck guys!! :)


Gue akan berbagi beberapa foto sama kalian tentang "Project Hati" edisi Felliosix ini..
 











 

Tuesday, May 31, 2011

Kehadirannya

Mel, aku kangen deh sama kamu.. banget!! pengen ngobrol, cerita-cerita, ketawa-tawa.. Mel, aku ketemu seseorang.. Anak ini mirip banget sama kamu, bikin aku seneng dan sedih disaat yang bersamaan.. Bikin aku tambah kangen sama kamu.. Sikapnya, sifatnya, cara pandangnya, pemikirannya, manjanya, senyumnya, tawanya, cerianya, bahkan ternyata tanggal ulangtahunnya sama kayak kamu.. Tapi umurku sama dia beda jauh.. Mel, kamu lagi apa disana? Aku kesepian mel.. Banyak hal dirumah yang terjadi yang pengen aku ceritain ke kamu.. Pasti kamu punya cara-cara unik buat hibur aku dan ngasih nasehat yang beda.. Jangan lupa sekali-kali liat kesini ya Mel, karena aku jg akan terus liat keatas, kayak sekarang..

I miss you my dear.. Aku melihatmu dan merindukanmu melaluinya.. Senyumku untuk senyummu.. :)

Monday, May 2, 2011

SEbuah nama, SEbuah cerita.

Ada pepatah "apalah arti sebuah nama?".. tapi tanpa kita sadari, dibalik sebuah nama pasti ada makna, pasti ada cerita.. lalu, ada ga ya pepatah "apalah arti sebuah gelar dibelakang nama?" hahahaha.. mungkin setiap orang punya pendapat dan arti sendiri sendiri buat dirinya masing-masing.. ada yang peduli, ada yang ngga, ada yang menjunjung tinggi, ada yang biasa aja, dan sebagainya.. tapi yang pasti menurut gue itu penting dan berarti.. bukan sebutannya, bukan kepanjangannya, bukan kegunaannya, tapi lebih ke kisah dibalik bagaimana kita mendapatkannya..

Alhamdulillah tanggal 29 April 2011, hari Jum'at kemaren gue dinyatakan LULUS dari kampus gue STIE Indonesia Banking School dengan nilai sidang B+.. perasaan gue luar biasa banget, karena itu tadi.. menurut gue ini bukan hanya sekedar penambahan SE dibelakang nama gue.. bukan juga sekedar jalan untuk gue dapetin kerja.. tapi lebih ke rangkuman dari semua usaha gue dan semua cerita yang ada sampai akhirnya pernyataan itu keluar.. dengan hasil ini juga jadi bukti buat banggain bokap nyokap dan keluarga gue yang lainnya dan jadi tanggung jawab yang besar buat gue hidup kedepannya..

Lalu, selanjutnya apa? jujur gue belum tau.. banyak hal yang pengen gue lakuin.. gue pengen ngebangun usaha sendiri, gue juga pengen S2.. belum lagi harapan bokap gue supaya gue kerja yang bener dan mapan.. yang pasti apapun itu akan gue jalanin dengan sebaik-baiknya supaya bisa tercapai semua cita-cita gue..

Sekarang gue mau istirahat dulu sejenak, nikmatin masa-masa ini dan jalanin aja apa adanya.. dan yang pasti gue mau jenguk alm. Melly dulu.. ini buat kamu dan aku yakin kamu disana senyum bangga dan bahagia.. miss you.. : )


Satu dari sekian target gue di tahun ini sudah tercapai, semoga di akhir tahun bisa jadi review yang bagus buat gue dan tercapai 100% bahkan ada pencapaian lebih.. Amiiinn..

Terima Kasih banyak untuk semuanya..

Tuesday, March 22, 2011

Try this apple!

This movie makes me learn something.. 
At least, I have to try.. :)

"a crazy little thing called love"



"Love can win everything especially fear" ~Chone (Shone)
"Why our time never match?" ~Chone (Shone)
"The thing that i should do the most and should have done since a long time ago is telling straightly that..
i love you" ~Nam

You might find me

I could be for hours in front of my computer only to notice you. 
You will not even realize it. 
I'll see you smile, even then I shed a tear because you did not realize it. 
I make a list about you, the things that you like. 
I keep thinking.
Find a way for you to know this feeling. 
I close my eyes, listen to your music. 
Sometimes it felt so sick when I saw you admiring the other guy. 
God, give me strength. 
I will try to convince her about this feeling. 
I like you. 
I admire you. 
and I'm sure I love you.

Wednesday, March 16, 2011

Resolution

I want to do a resolution. Changes for a healthier life. No more caffeine in the evening. No more heavy dinner. And more exercise. Hopefully I can do it well.

Friday, February 4, 2011

Gejolak hati

Tuhan tolong aku..
Dia semakin merasuk ke sukmaku..
Dia kian sering ada di benakku..
Dia tidak pernah absen dari mimpiku..
Dan di dalam tubuh ini selalu ada yang bergetar hebat saat melihatnya..

Suatu hari dalam suasana yang acak dan tak terkendali..
Aku bersama beberapa orang teman sedang bermain dan tertawa bersama..
Tanpa disadari ketika ku tegakkan kepala kemudian sejenak aku diam..
Sosoknya tepat dihadapanku dan dia tersenyum..

Ya tuhan aku jatuh cinta..
Dia dekat.. dia terlihat..
Tapi dia jauh..
Apa yang ada dalam hatinya?
Akankah terbesit sedikit saja tentangku di pikirannya?

Kini semua tentang dia.. hanya dia.. dan aku hanya bisa terdiam tanpa bisa berbuat apa-apa..
Tolong aku tuhan..

Saturday, January 8, 2011

2011

Di tahun 2011 ini gue punya beberapa target dan diantaranya ada yang ngelanjutin atau nyelesein target di tahun 2010 kemaren yang blm sempet gue laksanakan..

Target 2011 gue adalah :
- LULUS KULIAH!!!!
- Wisata Film selama 1 tahun yang gue catet dan bakal gue rekap nanti di akhir tahun
- Jenguk Melly ke peristirahatan terakhirnya di Makassar
- Jalan-jalan ke berbagai tempat di Indonesia dan ke beberapa tempat di Asia
- Punya pendapatan sendiri dan berhenti bergantung sama uang dari orang tua
- D'Nasty punya mini album dan kita semakin dikenal banyak orang
- Punya pacar!! hahahahaha..


Ya itulah 7 target besaran gue di tahun 2011.. mudah-mudahan tercapai semuanya.. amiiiinn..
(yang ke-7 bukan suatu keharusan atau paksaan kok,hehehe..)