Twitter

Tuesday, September 20, 2011

Andai Dia Tahu (Bagian 2 - Pertunjukan)

Andra tiba di depan sebuah cafe kecil di daerah Jakarta Selatan.
Tempat ini sudah tidak asing lagi baginya, Andra sudah mengenal cafe ini semenjak ia duduk di bangku SMA dan sering beberapa kali mengisi acara dan tampil di cafe tersebut baik bernyanyi solo atau pun bersama band-nya. Bahkan reuni SD, SMP, dan SMA sekolah Andra selalu diadakan di cafe itu dalam dua tahun terakhir, hanya saja Dara tidak pernah datang.
Malam ini Andra sudah meminta bantuan teman-temannya terutama Ayu dan Aldy untuk membuat Dara datang ke cafe itu menyaksikan penampilannya. Kali ini ia berhasil, dan memang harus berhasil karena ini akan menjadi pertama dan terakhir kali Dara melihat Andra diatas panggung sebelum keesokan harinya ia akan berangkat ke Jepang untuk melanjutkan pendidikannya.

Andra turun dari mobil sedan sport hitam kesayangannya, kemudian pandangannya tertuju kepada satu titik. Titik yang seketika mengukir senyuman di wajahnya, titik yang akan menjadikan malam terakhirnya di Indonesia menjadi lebih indah dan sempurna, titik yang mampu membuat degup jantungnya memompa dua kali lebih cepat, titik yang menyerupai bintang di langit karena hanya bisa ia pandangi dan kagumi tanpa sanggup ia miliki.

Tanpa ia sadari, kakinya bergerak perlahan membawanya mendekati sosok indah itu.
"Haaii..", seketika Andra tersadar oleh sapaan manis itu.
"Ehh..hhaa..hhaaloo Daraa..", Andra menjawab terbata sambil tersenyum memandang wajah pujaan hatinya itu.
"Lo knp? Gugup ya mau manggung? Bukannya lo udah biasa?", tanya Dara dengan lugu memecah suasana canggung itu.
"Hah? Hahaha nggak kok.. eh iya sih dikit.. lo juga baru dateng ya? Langsung masuk yuk..", jawab Andra dengan sangat cepat.

Kkkkrrriiiiiiinnnnggg..

Obrolan mereka tertahan oleh suara dering ponsel mereka yang ternyata berbunyi disaat yang bersamaan. Keduanya lalu saling tatap dan tertawa.
"Haha kok bisa bareng ya? Gue angkat dulu ya..", ucap Dara.
"Okee gue juga", balas Andra.

"Halo sayang, iya aku lagi di cafe nonton temen aku manggung..... hmmm, oke kamu juga take care ya, bye..", suara mesra Dara dengan seseorang di telepon itu mengusik telinga Andra dan entah bagaimana memberi tusukan kecil di hatinya.
Ya, Dara memang telah mempunyai pacar dan telah menjalin hubungan selama 4 tahun lebih, itulah yang membuat Andra menyesal karena telat memahami perasaan cintanya kepada Dara dan kini ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Mereka menutup telepon di waktu yang bersamaan.
"Siapa?", Andra spontan bertanya soal penelepon Dara tadi seolah-olah tidak tahu tapi sambil mencaci maki dirinya sendiri karena pertanyaan bodohnya itu.
"Oh biasalah, cowok gue..", jawab Dara singkat.
Andra tidak mau berlama-lama disitu dan tertahan pada obrolan tentang pacarnya Dara itu, kemudian ia langsung membawa Dara dan Ayu yang dari tadi berdiri disamping mereka untuk segera masuk.

Memasuki cafe tersebut, Dara menyapu pandangannya ke seluruh ruangan yang ternyata sudah dipenuhi pengunjung dan teman-teman mereka yang lain. Sejenak Dara merasa gugup, seluruh mata tertuju kepadanya seolah-olah dialah bintang pertunjukan yang sudah ditunggu-tunggu pada malam ini. Dara langsung menatap Andra dengan tatapan dalam seolah meminta perlindungan, tentu saja Andra tidak tahan menghadapinya. Ia langsung mengalihkan pandangannya sebelum hasratnya untuk memeluk wanita itu tak terbendung.

"Lo sama Ayu cari tempat duduk ya, gue mau ke backstage nemuin Aldy buat siap-siap", Andra mempersilahkan Dara dan memberikan kode berupa kedipan mata kepada Ayu.
"Duduk disana aja yuk, tuh ada yang kosong!", tunjuk Ayu pada sebuah meja kosong di tengah ruangan yang menghadap tepat ke panggung.
Dara mengangguk setuju dan mengikuti Ayu karena memang tidak ada tempat kosong lainnya.

Dibelakang panggung Andra bertemu dengan Aldy.
"Semua udah siap dy? Gitar gue? Tulisan yang gue suruh? Song list? Air minum gue?", Andra mendadak panik dan menghujani Aldy dengan segudang pertanyaan.
"Udah, udah, udah.. lo tenang aja semuanya udah beres kok, percaya sama gue! Fokus aja sama penampilan lo biar Dara suka, hehe..", jawab Aldy menenangkan sahabatnya.
Andra dan Aldy memang sudah lama bersahabat, semenjak mereka duduk di bangku TK hingga saat ini, jadi wajar kalau Aldy tahu semua kebutuhan sahabatnya itu. Dan Aldy sudah satu tahun berpacaran dengan Ayu.
"Thank's ya dy, lo emang the best!", puji Andra.
Aldy membalas dengan senyum dan pelukan untuk sahabatnya.



Show time!,
Aldy naik keatas panggung untuk mendapat perhatian dari semua pengunjung yang datang. Seketika semua suara yang ada di ruangan itu meredup dan pandangan mereka fokus keatas panggung.
Aldy menyapa semua yang datang dan membuka acara, "Selamat malam semuanya, terima kasih atas kedatangannya.. malam ini akan menjadi malam yang spesial karena kami menjadikan malam ini sebagai farewell party untuk teman kami Andra yang besok akan pergi ke Jepang untuk sekolah S2-nya".
Deg! Dara terkejut dan tersedak oleh minumannya.
"Apa nih? Kok gue nggak tahu?", bisik Dara kepada Ayu dibalik suara gemuruh pengunjung yang berteriak heboh dan bertepuk tangan.
Ayu hanya menggelengkan kepalanya berpura-pura tidak tahu. Andra sengaja meminta Aldy dan Ayu untuk tidak memberitahu Dara.
Dara masih tidak percaya dan bertanya-tanya di dalam dirinya, "Kok bisa? Sampe kapan? Dan anehnya, kenapa gue nggak dikasih tahu? Pokoknya nanti Andra harus jelasin ke gue!".

"Malam ini kalian bebas nikmatin semua makanan dan minuman sepuasnya! ditraktir sama Andra!! dan Andra akan menyanyikan beberapa buah lagu untuk seseorang.. langsung aja ya kita sambut, Andraaa!!!", lanjut Aldy dengan semakin bersemangat dan dibalas oleh teriakan heboh dan tepuk tangan penonton.

Andra naik ke panggung, matanya langsung menatap kearah Dara dan tersenyum. Dara masih diselimuti rasa penasaran dan tidak percaya. Andra duduk di depan mic dan sudah memegang gitarnya.
Sebelum mulai bernyanyi ia berkata, "Selamat malam semuanya, seperti yang kalian denger dari sahabat gue Aldy, gue akan membawakan beberapa lagu.. tapi kali ini beda dari biasanya, malam ini gue cuma akan menyanyikan beberapa lagu khusus tentang perasaan gue kepada seseorang, soulmate gue.. dan dia ada ditengah-tengah kalian.. selamat menikmati!".

Dara masih tidak mengerti dan menggerutu di dalam hatinya, "Tadi dia mau pergi ke Jepang nggak bilang-bilang, sekarang dia punya gebetan dan dibawa kesini juga nggak cerita-cerita.. maunya apa sih?".

Lagi-lagi entah kenapa Dara merasa risih dan tidak nyaman karena perasaan aneh yang ia rasakan, seolah-olah semua orang di ruangan itu memandangnya dan tersenyum kepadanya. Tapi akhirnya Dara memutuskan untuk menunda semua kekesalannya kepada Andra dan membuang semua kecurigaannya kepada semua orang di ruangan itu. Ia lebih memilih untuk menikmati penampilan Andra. Untuk saat ini, itu lebih membuatnya tenang dan nyaman.